ALIRAN-ALIRAN SENI RUPA, TOKOH, & CONTOH KARYA
Mempelajari seni rupa pada dasarnya mempelajari
peradaban manusia. Sejarah peradaban tidak dapat dipisah-pisahkan, karena pada
dasarnya kesenian antar bangsa memberi dan menerima pengaruh. Namun untuk mempermudah
cara mempelajarinya perlu diadakan pengelompokan. Secara kronologis, sejarah
seni rupa mancanegara/ dunia dapat dikelompokkan sebagai berikut.
- Seni Rupa Timur Purba diantaranya yaitu Seni Mesir, Seni Mesopotamia, dan Seni Mediterania.
- Seni Rupa Eropa Klasik diantaranya yaitu Seni Yunani dan Seni Romawi.
- Seni Abad Pertengahan diantaranya yaitu Seni Masa Pembenyukan, Seni Masa Gemilang, dan Seni Masa Kemunduran.
- Seni Renaissance diantaranya yaitu Seni Barok dan Seni Rococo
- Seni Modern, yang mempunyai aliran-aliran seni diantaranya yaitu aliran Neo-Klasik, Romantik, realisme, Naturalisme, Impresionis, Ekspresionisme, Fauvisme, Kubisme, Abstraksionisme, Futurisme, Dadaisme, Surealisme, Psychedelic, dan Pop Art.
ALIRAN-ALIRAN
SENI MODERN
Para ahli berpendapat bahwa seni
rupa Barat modern pada dasarnya bersumber dari zaman Yunani dan Romawi yang
disebut sebagai zaman Klasik. Kebudayaan Yunani tersebut dibawa ke Eropa Barat
melalui Roma. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-19
menyebabkan munculnya berbagai produk. Keadaan ini akhirnya mengubah berbagai
aspek kehidupan manusia, tak terkecuali di bidang seni rupa. Perhatian manusia
cenderung pada hal-hal yang bersifat material, hal ini menyebabkan
pemberontakan seniman. Pemberontakan seniman termanifestasikan dalam
bentuk-bentuk kreativitas, sehingga di dunia perkembangan seni rupa lahir
aliran-aliran seni yang saling meneruskan atau menentang aliran-aliran
sebelumnya.
1. Aliran Neo-Klasik
Pecahnya
revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan
feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia
lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata sosial,
tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam
memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan
karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan
demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan
individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama
dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”.
Lukisan ini menggambarkan Horatius, bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang
mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara
anak perempuannya menangis disebelah kanan. Lukisan ini tidak digunakan untuk
kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota mesyarakat
atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran
Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat rasional, objektif, penuh dengan
disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.
Ciri-ciri lukisan Neo-Klasik :
a.
Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.
Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.
Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.
Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.
Berisi cerita lingkungan istana.
f.
Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh
penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah Jean Auguast Dominique Ingres
(1780-1867)
2. Aliran Romantik
Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean
Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya
memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan emosi. Lukisan-lukisan Romantik
cenderung menampilkan hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat
ditentang dalam aliran Neo-Klasik), eksotik, kerinduan pada masa lalu,
digunakan untuk perasaan dari penontonnya, juga kecantikan dan ketampanan
selalu dilukiskan.
Ciri-ciri aliran Romantik yaitu sebagai berikut :
a.
Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.
Penuh gerak dan dinamis.
c.
Warna bersifat kontras dan meriah.
d.
Pengaturan komposisi dinamis.
e.
Mengandung kekhawatiran dan menyentuh perasaan.
f.
Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Tokoh-tokoh
aliran Romantik yaitu Eugene Delacroix, Theodore Gericault, Jean Baptiste, Jean
Francois Millet. Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali
menancapkan panji-panji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan
karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme barasal dari bahasa Perancis
yaitu “Roman” yang berarti “cerita”, sehingga aliran ini selalu melukiskan
sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.
3. Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang
memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan
dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah
seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan :
“TUNJUKKANLAH AKU MALAIKAT, MAKA AKU
AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan
kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan
apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi
atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa
lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu
menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll.
Tokoh aliran Realisme diantaranya
yaitu : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.
4. Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran
yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini
berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik,
sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya.
Monet merupakan salah satu tokoh
pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun
lukisan Naturalismenya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda
dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh Realisme.
Realismenya Courbert bersifat
sosialistik cukup tinggi , sedangkan Realismenya Monet cenderung melukiskan
yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk
kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki
sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah
Thomas Gainsbrough (1727-1788).
Tokoh aliran Naturalisme adalah John
Constable, William Hogart, Frans Hall.
5. Aliran Impresionisme
Apabila ada
orang mendengarkan istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju
pada lukisan-lukisan yang impresif, Yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak
mendetail. Claud Monet bukan tokoh Impresionisme, tetapi aliran Impresionisme
banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya.
Seorang tokoh Impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir
(1841-1919). Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian
maupun tanpa busana. Lukisan Impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca
karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan Impresionis biasanya tidak
mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk
wujud tertentu. Adapun tokoh aliran Impresionisme adalah yaitu Eduard Manet,
Claude Monet, Auguste Renoir, Edward Degas, dan Mary Cassat.
6. Aliran Ekspresionisme
Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya
menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan
dengan batin, sehingga muncullah aliran Ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850)
adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran Ekspresionisme dan tokoh
lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne,
Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme
merupakan aliran yang melukiskan aktualisasi yang sudah didistorsikan ke arah
suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin. Pelopornya adalah Vincen
Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W. Kandinsky, dan Edvard Munch.
7.
Aliran
Fauvisme
Nama
Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar.
Aliran Fauvisme sangat mengagungkan kebebasa berekspresi, sehingga banyak objek
lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwarna orange/jingga
atau lainnya. Lukisan-lukisan Fauvisme betul-betul membebaskan diri dari
batasan-batasan aliran sebelumnya. Pelukis Fauvisme cenderung melukis apa yang
mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat.
Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh Fauvisme yang banyak terinspirasi oleh
goresan warna vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata : “Saya lebih
mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya”.
Tokoh-tokohnya
antara lain : Henry Matisse, Andre Derain, Mourice de Vlaminc.
8.
Aliran
Kubisme
Aliran
Kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakan bahwa bentuk
dasar dari segala bentuk adalah silinder, bola, balik, dan semua bentuk yang
ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu
titik tengah. Karya Picasso menjadi inspirasi kemunculan karya-karya kubisme,
karena motif geometris digunakan oleh Picasso.
Lukisan
Kubisme mengedepankan bentuk-bentuk geometris. Tokoh kubisme yang sangat
terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi disamping kedua tokoh ini
masih banyak tokoh lain yang menganut Kubisme seperti Juan Gris.
9.
Aliran
Abstraksionisme
Aliran Abstraksionisme adalah aliran yang berusaha melepaskan diri dari
sensasi-sensasi atau asosiasis Figuratif sesuai obyek. Aliran Abstraksionis
dibedakan menjadi dua yaitu Abstrak Kubistis, yaitu abstrak dalam bentuk
geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga. Tokoh aliran ini berasal
dari Rusia yaitu Malivich (1913). Sedangkan Abstrak Nonfiguratif yaitu abstrak
dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ungkapan perasaan, dimana garis
mewakili garis, warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan
sama sekali. Tokohnya adalah Wassily Kadinsky dan Naum Goba.
10. Aliran Futurisme
Aliran Futurisme
muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang
dianggap dinamis penuh gerak. Karena itu temanya cenderung menggambarkan
kesibukan-kesibukan seperti pesta arak-arakan, perang dan lain-lain. Tokoh
aliran ini antara lain : Carlo Carra, Buido Severini, Umbirto Boccioni, dan F.T
Marineti.
11. Aliran
Dadaisme
Aliran
Dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini
mempunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yang telah berlaku.
Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha melenyapkan ilusi. Aliran ini dilatar
belakangi oleh perang dunia pertama yang tak kunjung berhenti. Perang yang tak
kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka
bumi, sehingga pandangan Dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh
Dadaisme adalah Paul Klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco, dll.
12. Aliran
Surealisme
Aliran
Surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud
mengenai ketidaksadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil
tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi. Tokoh
Surealisme yaitu Salvador Dali, Maxt Ernest, dan Jona Mirod.
13. Aliran
Psychedelic
Kata Psychedelic berasal dari bahasa
Yunani yaitu “Psycho” artinya pikiran, jiwa, mental, dan “delic” yang artinya
memanifestasikan, mewujudkan/merealisasikan. Secara singkat, Psychedelic bisa
disebut “manifestasi jiwa” atau merealisasikan “vision of mind.”
Istilah Psychedelic sendiri berarti
suatu keadaan kejiwaan dimana orang mengalami halusinasi dan hilang kesadaran
akibat pengaruh dari luar, semisal obat-obatan.Pada era '60an, para seniman menggunakan
bantuan obat-obatan agar mencapai keadaan psychedelic, sehingga karya seni yang
tercipta dinamakan Seni Psychedelic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar