ANALISIS LUKISAN
PRASEJARAH “GREAT HALL BULLS”
GUA LASCAUX
Lukisan
gua mungkin merupakan bentuk seni paling awal yang telah diciptakan oleh
manusia. Beberapa lukisan yang ditemukan mengindikasikan bahwa manusia sudah
melukis sejak masa Paleolitik, kurang lebih 30.000 tahun yang lalu. Lukisan gua
menceritakan kisah kemajuan dan pembangunan manusia.
Beberapa
lukisan awal memang agak kasar. Namun, lukisan-lukisan kemudian berevolusi
menjadi lebih hidup dan realistis. Periode puncak dalam sejarah lukisan gua
biasa disebut periode Magdalenian. Lukisan Magdalenian telah ditemukan di
berbagai tempat di dunia, namun paling banyak ditemukan di Prancis dan Spanyol,
terutama di Lascaux (Perancis).
Lukisan
Lascaux adalah lukisan dinding yang terletak di gua Lascaux di Dordogne,
Perancis. Lukisan di dalam gua asli Lascaux terdiri dari hampir 2.000 gambar
yang bisa dikategorikan ke dalam tiga gambar besar yaitu binatang, manusia dan
gambar abstrak. Sebagian besar gambar utamanya dilukis menggunakan zat warna
mineral, sementara gambar yang lainnya ditorehkan langsung pada batu yang ada
di gua. Bagian yang paling terkenal adalah Great Hall Bulls dimana banteng,
rusa, dan binatang yang menyerupai kuda digambarkan.
Sebagian besar lukisan Great Hall Bulls
Lascaux menggambarkan ilustrasi hewan ataupun bentuk-bentuk supranatural yang
ada selama periode itu. Jarang ditemukan lukisan lascaux yang menggambarkan
figur manusia dan kalaupun ada, bentuknya tak lebih dari sekedar karikatur.
Meskipun manusia prasejarah tampak khas dan jelimet dalam menggambarkan
binatang liar, namun sketsa-sketsa yang mereka buat membuktikan bahwa mereka
juga melihat kehidupan di sekeliling mereka. Memang agak sulit untuk dipahami
karena detail hewan yang ditampilkan dalam lukisan gua terkadang begitu besar.
Meskipun
banyak yang rusak, keberadaan lukisan prasejarah yang mampu bertahan selama
puluhan ribu tahun sangat menarik untuk dianalisis. Banyak pertanyaan yang timbul,
khususnya tentang alat dan bahan yang digunakan untuk melukis. Alat-alat lukis
ketika itu kemungkinan berupa alat-alat kecil dan tajam, seperti batu yang
diruncingkan. Sedangkan bahan pewarnanya yang didominasi warna merah, hitam dan
kuning cukup sulit diungkap. Tetapi yang jelas, bahan-bahan tersebut murni
diperoleh dari alam, seperti besi oksida untuk mendapatkan warna merah, oksida
mangan untuk menciptakan warna hitam dan tanah liat untuk memberi warna kuning.
Apa
yang tergambar pada lukisan Great Hall Bulls Lascaux di dinding gua merupakan
sebuah bentuk refleksi dari kehidupan masa itu. Gua bukan hanya tempat berteduh
dan beristirahat, tetapi juga menjadi sebuah tempat untuk mengekpresikan
perjalanan hidup. Lukisan-lukisan tersebut merupakan perwakilan kata-kata
manusia pada masa itu yang ingin disampaikan kepada masyarakatnya. Lebih dari
itu, lukisan-lukisan itu diliputi suasana sakral dan religius. Melalui lukisan,
seseorang dapat berkomunikasi dengan kekuatan yang lebih tinggi agar apa yang
diharapkannya terkabul.
Sama
seperti misteri dunia kuno lainnya, lukisan Great Hall Bulls Lascaux juga telah
menghadirkan pertanyaan-pertanyaan tertentu pada manusia modern. Satu fakta
menarik adalah lokasi lukisan. Dinding dan lantai gua masih bisa dimengerti,
tetapi beberapa lukisan lascaux juga ditemukan pada langit-langit gua atau di
lokasi yang sulit dijangkau tangan manusia. Bagaimana manusia prasejarah
mencapai prestasi seperti itu? Untuk membuat lukisan-lukisan itu mereka harus
memerlukan semacam perancah dan kerja sama tim. Penemuan sketsa kasar yang
diyakini diciptakan oleh junior atau pembantu seniman utama memunculkan dugaan
bahwa ada semacam hierarki di antara seniman. Bahkan, mungkin sudah ada semacam
sekolah seni.
Fakta
lain yang membuat kita tercengang adalah lukisan-lukisan berskala raksasa.
Sepintas, ukuran lukisan tersebut terlihat tidak begitu signifikan. Tetapi jika
ditinjau dari sudut perspektif, hal ini akan menjadi teka-teki besar. Bagaimana
manusia prasejarah mendapatkan perspektif lukisan sementara mereka
menciptakannya di dalam gua? Lukisan-lukisan raksasa itupun tidak layak jika
disebut tanpa ada proporsi. Bagaimana manusia prasejarah mencapai hal ini?
Akhirnya,
teka-teki terakhir adalah pencahayaan. Bagaimana mungkin manusia prasejarah
melihat di dalam gua. Memang, api sudah ditemukan. Maka, logika kita bisa
berasumsi bahwa harus menyalakan obor untuk menerangi gua saat melukis. Tetapi,
tidak ada bukti yang dapat mendukung atau menolak asumsi ini.
Berdasarkan
hal tersebut, Lukisan Great Hall Bulls Lascaux merupakan salah satu karya
seniman jaman Paleolitikum yang paling menonjol, karena dapat menciptakan ilusi
gerakan dan menangkap intisari dari suatu spesies walau agak melebih-lebihkan
figur karakternya. Karakter yang digambar pada lukisan Great Hall Bull Lascaux
adalah gambar binatang yang menghasilkan daging untuk dimakan. Bisa di pastikan
bahwa pada zaman tersebut, pemburu sekaligus pelukis menggambar binatang yang
telah di bunuh pada dinding goa.
Karakter
binatang yang digambar salah satunya adalah hewan banteng mempunyai panjang 5,2
meter. Ini merupakan gambar terbesar yg ditemukan di dalam gua sehingga di
sebut dengan lukisan Great Hall Bulls. Selain itu, gambar banteng seolah-olah
juga tampak bergerak.
Lukisan
Lascaux (Great Hall Bulls) terbuat dari tanah yang berwarna (coklat, hitam,
kuning, merah) yang mana warna tersebut dihasilkan dari oker, hematit, dan
mangan yang digambarkan pada permukaan dinding batu kapur yang berwarna putih.
Seniman Lascaux menciptakan gambar-gambar ini dengan cara menggambar garis
dasar dan mewarnainya dengan pigmen. Pada zaman ini pelukis sudah bisa
membedakan warna, sehingga dominance
(dominasi) pada warna lukisan terlihat jelas dan padat.
Diperkirakan
lukisan Great Hall Bulls ini dilukis sekitar 15.000 SM-13.000 SM. Lukisan di
atas batu kapur ini tampak bercampur dengan lukisan hewan-hewan lain di karenakan
seniman gua Paleolitikum tidak pernah menghapus gambar terdahulu sebelum melukis
lukisan yang baru. Hewan Banteng pada dinding ini menciptakan impresi
seakan-akan mereka mendaki bukit. Menurut teori, lukisan ini dibuat sebagai
simbol penangkapan hewan dan kemudian digambarkan rupanya di dinding gua.
Garis
ekspresif dan warna tebal dramatis manarik lukisan itu menunjukkan
binatang-binatang yang berkeliaran di mana lukisan ini dibuat ribuan tahun
lalu. Namun ternyata lukisan Gret Hall Bulls itu merupakan replika seni nyata
yang dihasilkan di masa prasejarah di gua.
Apabila
diperhatikan, proporsi lukisan Great Hall Bulls Lascaux yang merupakan replika
hewan banteng tersebut memiliki ciri-ciri linearnya tebal dan tidak
terputus-putus, serta pada bagian buntut/ belakangnya dibiarkan kosong sehingga
kelihatan tidak memiliki ekor. Bentuk lukisan sangat realistis dan dinamis
menyerupai hewan aslinya. Namun, penggambaran bentuk kaki pada hewan di lukisan
tersebut masih kaku. Segi warna nya pun demikian.
Lukisan
lacsaux ini tampak secara linear tetapi dengan pewarnaan tebal tipis sehingga
lebih realistis, gambar bergerak dan berkelopok dengan hewan yang lain seperti
kuda dan rusa. Komposisi objek gambar sudah mempertimbangkan keseimbangan (balance).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar