SENI RUPA
A.
DEFINISI SENI RUPA
Aristoteles,
berpendapat bahwa seni adalah bentuk peniruan alam. Namun tidak sekedar itu,
pencipta harus mengekspresikan idenya untuk menambah keindahan seninya melebihi
alam nyata.
John
Dewey, filosof dan tokoh pendidik Amerika Serikat,
menyatakan bahwa kesenian adalah mutu hasil perbuatan serta hasilnya
sekaligus. Sebuah kesenian baru terwujud
apabila manusia bekerjasama dengan hasil perbuatannya sehingga terwujudlah
penghayatan yang memberikan kenikmatan kepadanya. Kenikmatan tersebut timbul
karena penghayatan
itu mengandung sifat teratur dan membebaskan jiwa.
Ki
Hajar Dewantara, menyatakan bahwa kesenian adalah
keindahan yang berdasar pada ketertiban. Sedangkan moral (kesucian) berdasarkan
pada ketertiban yang lain. Itulah sebabnya kita sering melihat korelasi
antara rasa agama, rasa kesusilaan, dan rasa kesenian di dalam budi seseorang.
Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaanya yang hidup dan
bersifat indah, hingga dapat menggerakkan perasaan manusia.
B.
PENGERTIAN SENI RUPA
- Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
- Seni rupa dibedakan kedalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni atau seni murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitik beratkan fungsi dan kemudahan produksi. Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah “fine art”. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual art.
C.
BIDANG SENI RUPA
Ada beberapa
macam bidang seni rupa yang dapat kita ketahui antara lain yaitu sebagai
berikut :
1.
Seni Rupa Murni
Seni rupa murni (pare/fine art)
merupakan seni rupa yang tidak memperhatikan unsur praktis. Karya seni rupa
murni diciptakan khusus berdasarkan kreativitas dan ekspresi pribadi
pembuatnya. Dalam seni rupa murni, terdapat beberapa aliran gaya. Aliran gaya, yaitu aliran dalam gerakan seni rupa yang memiliki ideologi dan ciri khas yang unik dan baru dalam karya-karya yang dihasilkannya. Aliran seni rupa, di antaranya romantisme, ekspresionistne, impresionisme,
dan surcalisme. Cabang-cabang seni rupa murni, di antaranya sebagai berikut.
pembuatnya. Dalam seni rupa murni, terdapat beberapa aliran gaya. Aliran gaya, yaitu aliran dalam gerakan seni rupa yang memiliki ideologi dan ciri khas yang unik dan baru dalam karya-karya yang dihasilkannya. Aliran seni rupa, di antaranya romantisme, ekspresionistne, impresionisme,
dan surcalisme. Cabang-cabang seni rupa murni, di antaranya sebagai berikut.
a.
Seni lukis
adalah salah satu cabang dari seni
rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan
yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua
dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu.
Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan
bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang
digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji
tertentu kepada media yang digunakan.
b.
Seni grafis
adalah cabang seni rupa yang proses
pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali
pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam
jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal
sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya
seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan ,
secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat
logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan
untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan
lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya
dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang
dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, di masa seni rupa modern
masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya
tersebut adalah edisi terbatas.
c.
Seni patung
adalah cabang seni rupa yang hasil
karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat,
modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan).
d.
Seni instalasi
(installation = pemasangan) adalah
seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap
bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam
persoalan-persoalan sosial-politik dan hal lain yang bersifat kontemporer
diangkat dalam konsep seni instalasi ini. Seni instalasi dalam konteks visual
merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan
elemen-elemen ruang, waktu, suara, cahaya, gerak dan interaksi spektator
(pengunjung pameran) sebagai konsepsi akhir dari olah rupa
e.
Seni pertunjukan
(Bahasa Inggris: performance art)
adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan
waktu tertentu. performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang,
tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton. Meskipun seni performance
bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni mainstream
seperti teater, tari, musik dan sirkus, tapi biasanya kegiatan-kegiatan seni
tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah 'seni pertunjukan'
(performing arts). Seni performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada
seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa dan kini mulai
beralih ke arah seni kontemporer.
f.
Seni Keramik
adalah cabang seni rupa yang
mengolah material keramik untuk membuat karya seni dari yang bersifat
tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula kegiatan kriya
keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan produksinya. Venus of Dolni
Vestonice adalah karya keramik tertua yang pernah ditemukan.
g.
Seni film
Film adalah
gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering
disebut “sinema”. Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan,
dan juga bisnis. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk
fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Film mempunyai
banyak jenis genre, seperti Horor, Action, Drama, Thriller, Komedi, Animasi,
Fantasi, Romansa.
h. Seni
koreografi
Koreografi atau
"rancangan tari", berasal dari bahasa Yunani "xopeia",
"tari" dan "ypaon", "menulis" disebut juga
sebagai komposisi tari merupakan seni membuat/merancang struktur ataupun
alur sehingga menjadi suatu pola gerakan-gerakan. Istilah komposisi tari bisa
juga berarti navigasi atau koneksi atas struktur pergerakan. Hasil atas suatu
pola gerakan terstruktur itu disebut pula sebagai koreografi. Orang yang
merancang koreografi disebut sebagai koreografer.
i.
Seni fotografi
Fotografi dalam Bahasa
Inggris photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu
"photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.)
adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah
umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto
dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut
pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini
adalah kamera, Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
2.
Desain
Desain biasa diterjemahkan sebagai
seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah
kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun
kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses
untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda,
"desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses
kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek
nyata.
a.
Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu
dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup
merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro
yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke
level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur
juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut
b.
Desain grafis
Desain grafis adalah suatu bentuk
komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau
pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena
merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis
diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya,
disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk
yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).
Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual,
termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan
tata letak
c.
Desain industri
(bahasa Inggris: Industrial design)
adalah seni terapan di mana estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan
suatu barang) suatu barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi
tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan
warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan
estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri
atau kerajinan tangan. Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan
intelektual karena merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari
pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui
Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri. Kriteria desain
industri adalah baru dan tidak melanggar agama, peraturan perundangan, susila,
dan ketertiban umum. Jangka waktu perlindungan untuk desain industri adalah 10
tahun
d.
Desain Interior
Desain interior adalah ilmu yang
mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di dalam suatu bangunan dan
digunakan untuk memecahkan masalah manusia. Salah satu bidang study keilmuan
ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam)
beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun nonfisik. Sehingga
kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik.
Perancangan interior meliputi bidang arsitektur yang melingkupi bagian dalam
suatu bangunan.
e. Desain
Busana
Menurut S.
Sawitri (1994:2) Desain/design busana adalah gabungan unsur‑unsur desain
(garis, bentuk, warna dan ukuran) yang disusun menurut prinsip‑prinsip desain
dan menghasilkan benda/karya yang indah dan menarik, sedangkan menurut Arifah
A. Riyanto (2003:1) desain busana yaitu rancangan busana yang berupa gambar
dengan mempergunakan unsur garis, bentuk, siluet (silhouette), ukuran, tekstur
yang dapat diwujudkan menjadi busana.
3.
Kriya
Seni kriya adalah karya seni yang dibuat dengan keterampilan tangan (hand
skill) dengan memperhatikan aspek fungsional dan nilai seni sehingga Seni kriya
termasuk dari karya senirupa terapan nusantara. Penciptaan karya seni kriya
tidak hanya didasarkan pada aspek fungsionalnya (kebutuhan fisik) saja, tetapi
juga untuk pemenuhan kebutuhan terhadap keindahan (kebutuhan
emosional). Ada beberapa macam seni kriya diantaranya yaitu :
a.
Kriya tekstil
Kriya tekstil adalah barang barang
yang dihasilkan dari proses menenun. Barang-barang tekstil meliputi segalah hal
yang dibuat dengan cara ditenun dan dirajut seperti kain, pakaian, perlengkapan
rumah tangga, dan lain-lain.
b. Kriya
Kayu
Kriya kayu
ialah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai
fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan kayu. Dalam kriya kayu,
terdapat pekerjaan tingkat dasar yang merupakan tingkat permulaan. Kayu banyak
sekali menghasilkan berbagai benda kerajinan, seperti topeng, wayang golek,
furnitur, patung dan hiasan ukir-ukiran.
c.
Kriya keramik
Bahan dasar
keramik adalah tanah liat. Benda keramik dibentuk dengan berbagai teknik,
antara lain teknik cetak, lempeng, pijit, dan pilin. Setelah dibentuk, kemudian
diberi hiasan. Jika sudah melalui proses pengeringan, dibakar dengan suhu
tertentu.Keramik diproduksi untuk benda-benda hias atau benda pakai dengan
keragaman variasi bentuk, misalnya guci, pot bunga, vas bunga, dan sebagainya.
Daerah-daerah penghasil keramik tersebar luas di Nusantara, antara lain di
Yogyakarta, Malang, Cirebon, dan Purwokerto.
d. Kriya
logam
Kriya logam
adalah kriya yang mengolah logam menjadi berbagai macam benda kerajinan.
Mengolah logam biasanya dengan cara mengecor logam panas dengan cetakan.
Cetakan ini bisa terbuat dari tanah liat, gips, pasir, atau logam juga.Kriya
logam menggunakan bahan jenis logam, seperti emas, perak, perunggu, besi,
tembaga, aluminium, dan kuningan. Produk yang dihasilkan, misalnya perhiasan
emas dan perak, patung perunggu, senjata tajam, peralatan rumah tangga, dan
alat musik gamelan. Sekarang kriya logam dibuat dengan berbagai variasi
bentuk.Teknik membuat kriya logam ada dua, yaitu teknik a cire perdue dan
teknik bivalve.
e. Kriya
kulit
Kriya kulit
adalah jenis karya seni yang bahan bakunya menggunakan kulit. Kulit yang
digunakan adalah kulit kerbau, sapi, kambing, buaya, dan ular. Kulit tersebut
sebelum dipakai terlebih dahulu mengalami proses pengolahan yang panjang yaitu
mulai dari pemisahan dari daging satwa, pencucian dengan cairan tertentu,
pembersihan, perendaman dengan zat kimia tertentu (penyamakan), pewarnaan dengan
warna yang diinginkan, perentangan supaya tidak mengkerut, pengeringan, dan
penghalusan. Setelah itu, kulit baru dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang
ditentukan.Hasil kriya kulit berupa tas, sepatu, wayan kulit, ikat pinggang,
pakaian (jaket), dompet, tempat HP, dan alat musik rebana. Daerah penghasil
kriya kulit antara lain Garut, Yogyakarta, dan Bali.
f. Kriya
batu
Batu yang
memiliki tekstur keras dan cenderung kaku untuk dibentuk ternyata dapat diolah
menjadi seni kerajinan yang indah. Salah satunya berasal dari daerah Sukaraja,
Sukabumi. Di daerah ini dapat dijumpai berbagai material batu yang telah diolah
menjadi hiasan dan dekorasi rumah. Ada batu akik, jesper, fosil, dan batu-batu
permata lainnya yang dibentuk menjadi hiasan dengan motif flora dan fauna.
g. Kriya
Pahat atau Kriya Ukir
Jenis,
bentuk, bahan, dan teknik dalam seni pahat sangat beragam, dari jenis ukir,
patung, dan aneka kerajinan lainnya. Seni pahat selain menggunakan bahan kayu,
juga menggunakan batu, aneka logam, emas, serta tulang dan kulit hewan. Bali
merupakan daerah yang banyak menghasilkan seni pahat berupa ukiran, patung,
hingga barang-barang kerajinan. Patung arca dengan bahan batu andesit juga
dibuat di Bali. Bentuknya menyerupai benda-benda purbakala.Salah satu hasil
dari seni pahat yang unik adalah wayang kulit dan wayang beber yang terbuat
dari kulit binatang, serta wayang golek yang terbuat dari kayu. Kerajinan
wayang kulit dan wayang beber terdapat di daerah Yogyakarta, Surakarta, dan
Sragen. Sedangkan wayang golek banyak diproduksi di Jawa Barat.Di Jepara (Jawa
Tengah) tersohor dengan seni ukir khas Jawa. Daerah lain di Jawa penghasil seni
pahat dalam bentuk topeng, patung, ukiran, dan lain-lain adalah Kudus,
Bojonegoro, dan Cirebon. Seni patung Suku Asmat dan Kamoro di Papua terkenal
dengan kekhasannya, dengan bentuk dan ukuran yang beragam.Di Palembang, karya
ukir kayu juga diwujudkan pada perabot rumah tangga dengan ciri khas
menggunakan warna emas dan cokelat tua. Di Sumatra Utara, seni pahat masyarakat
Batak selain berupa ukiran hias pada bangunan rumah adat, juga terdapat pada
benda-benda yang berfungsi sebagai perlengkapan ritual.
h. Kriya
batik
Proses
pembuatan kain batik dapat dilakukan dengan teknik tulis, teknik cap, dan
teknik lukis. Teknik batik tulis merupakan teknik yang paling banyak diterapkan
di Indonesia. Selain di Jawa, batik juga terdapat di Kalimantan, Sumatra,
Sulawesi, dan Bali. Corak kain batik setiap daerah beraneka ragam. Corak batik
Jawa umumnya bergaya naturalis dengan sentuhan warna-warna yang beragam. Corak
batik pesisir umumnya menunjukkan adanya pengaruh asing. Pekalongan merupakan
penghasil batik yang terkenal dan termasuk dalam golongan batik pesisir. Daerah
batik bercorak pesisir yang lain adalah Madura, Tuban, dan Cirebon. Batik
daerah ini didominasi perpaduan warna yang kontras, seperti merah, kuning,
cokelat, dan putih. Sedangkan Batik Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya umumnya
menggunakan warna-warna redup, seperti cokelat, biru, hitam, dan hijau.
i.
Kriya tenun
Indonesia
adalah salah satu negara penghasil tenun terbesar terutama dalam hal keragaman
corak hiasannya. Ada dua jenis tenun, yaitu tenun ikat dan tenun songket. Yang
membedakan keduanya adalah pada teknik pembuatan dan bahan yang digunakan. Pada
songket ada tambahan benang emas, perak, atau benang sutra. Daerah yang
terkenal sebagai penghasil tenun ikat, antara lain Aceh, Sumatra Utara,
Sulawesi, Bali, Sulawesi Tengah, Toraja (Sulawesi Selatan), Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur, NTT, Flores, dan Maluku. Sedangkan penghasil songket yang terkenal,
antara lain Aceh, Sumatra Barat, Riau, Palembang, Sumatra Utara, Kalimantan,
Sulawesi, Bali, Lombok, Nusa Tenggara, dan Maluku. Kriya tenun kebanyakan
dipakai untuk selendang, sarung, kebaya, dan ikat kepala seperti pada pakaian
adat. Bahan yang dipakai untuk membuat kain tenun ditentukan oleh ketersediaan
alam daerah setempat. Di Sumbawa (NTT) semua produk kain tenun dibuat dari
benang kapas. Kain songket berbahan benang sutra dapat dijumpai di Aceh,
Sumatra Barat, Palembang, dan Bali, sedangkan yang berbahan dasar benang katun
dapat dijumpai di Flores.
j.
Kriya anyaman
Kriya anyaman
di Indonesia sangat beragam, baik jenis, bahan, maupun bentuknya. Bahan untuk
membuat anyaman kebanyakan dari kulit bambu, batang rotan, dan daun pandan.
Bahan-bahan alam lainnya adalah pelepah pisang, enceng gondok, dan serat
kayu.Teknik pembentukan anyaman adalah dengan memanfaatkan jalur lungsi
(vertikal), jalur pakan (horizontal), dan jalur gulungan diagonal). Pembentukan
pola motif anyaman diperoleh dengan cara memanfaatkan perbedaan warna.Kriya
anyaman yang tersebar diNusantara terdiri atas bentuk-bentuk tradisional yang
masih bertahan, pengembangan dari bentuk-bentuk tradisional, hingga
bentuk-bentuk desain baru. Tasikmalaya (Jawa Barat) adalah salah satu pusat
kerajinan anyaman dari berbagai bahan dan bentuk. Di Halmahera (Maluku) rotan
diproduksi menjadi tas punggung. Di Papua, anyaman dapat ditemukan pada
produksi gelang khas masyarakat Papua yang terbuat dari serat kayu dan batang
anggrek hutan.
k. Kriya
Bordir
Bordir
merupakan kerajinan rakyat yang memerlukan ketekunan dan ketelatenan dalam
pengerjaannya. Kerajinan ini telah tumbuh di beberapa daerah dengan motif dan
rancangan khas daerah masing-masing. Awalnya kerajinan ini berkembang untuk
memenuhi kebutuhan pakaian kebaya wanita yang merupakan pakaian nasional
Indonesia, tetapi adanya perkembangan dan penggunaan yang semakin meluas
kerajinan ini menjadi bagian dari ciri khas motif pakaian untuk sholat seperti
mukena, baju koko, dan selendang.
D.
TUJUAN UMUM DALAM PENDIDIKAN SENI
Ada
beberapa tujuan umum dalam pendidikan seni di antaranya adalah yaitu:
APRESIATIF, yaitu memberikan penilaian/penghargaan terhadap karya.
Manusia memiliki hak untuk memberikan penalaran
terhadap obyek yang bersentuhan dengannya. Penalaran ini tergantung seberapa
besar ia memiliki referensi dan berbagai ilmu pengetahuan.
KREATIF; yaitu kemampuan berkarya melihat potensi diri.
Manusia adalah makhluk kreatif, berkemauan bebas dan
memiliki sifat subyektif lainnya. Manusia merupakan Agent yang kreatif (creative agents) dalam
mengonstruksi dunia sosial (socials worlds). Bersentuhan
dengan obyek seni, dipastikan akan menggerakkan perasaan kita. Rasa indah, rasa
haru, rasa semangat, juga keburukan-keburukan akan terjadi spontan pada saat
itu. Semakin tinggi intensitas berhubungan dengan karya seni, seseorang akan
memiliki kepekaan terhadap berbagai perubahan sosial.
SENSITIF ; yaitu merasakan, peka terhadap perubahan social.
suatu proses
penciptaan dari keinginan manusia untuk berekspresi, menyampaikan gejolak
jiwanya, dan menciptakan karya bersumber dari ekspresi tersebut, atas nilai
etis (moral) dan estetis (keindahan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar