Kampus Ku Untuk Indonesia Jaya

Kampus Ku Untuk Indonesia Jaya

Kamis, 06 Februari 2014

ALIRAN-ALIRAN SENI RUPA


ALIRAN-ALIRAN SENI RUPA, TOKOH, & CONTOH KARYA

        Mempelajari seni rupa pada dasarnya mempelajari peradaban manusia. Sejarah peradaban tidak dapat dipisah-pisahkan, karena pada dasarnya kesenian antar bangsa memberi dan menerima pengaruh. Namun untuk mempermudah cara mempelajarinya perlu diadakan pengelompokan. Secara kronologis, sejarah seni rupa mancanegara/ dunia dapat dikelompokkan sebagai berikut.
  • Seni Rupa Timur Purba diantaranya yaitu Seni Mesir, Seni Mesopotamia, dan Seni Mediterania.
  • Seni Rupa Eropa Klasik diantaranya yaitu Seni Yunani dan Seni Romawi.
  • Seni Abad Pertengahan diantaranya yaitu Seni Masa Pembenyukan, Seni Masa Gemilang, dan Seni Masa Kemunduran.
  • Seni Renaissance diantaranya yaitu Seni Barok dan Seni Rococo
  • Seni Modern, yang mempunyai aliran-aliran seni diantaranya yaitu aliran Neo-Klasik, Romantik, realisme, Naturalisme, Impresionis, Ekspresionisme, Fauvisme, Kubisme, Abstraksionisme, Futurisme, Dadaisme, Surealisme, Psychedelic, dan Pop Art.

ALIRAN-ALIRAN SENI MODERN
            Para ahli berpendapat bahwa seni rupa Barat modern pada dasarnya bersumber dari zaman Yunani dan Romawi yang disebut sebagai zaman Klasik. Kebudayaan Yunani tersebut dibawa ke Eropa Barat melalui Roma. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-19 menyebabkan munculnya berbagai produk. Keadaan ini akhirnya mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali di bidang seni rupa. Perhatian manusia cenderung pada hal-hal yang bersifat material, hal ini menyebabkan pemberontakan seniman. Pemberontakan seniman termanifestasikan dalam bentuk-bentuk kreativitas, sehingga di dunia perkembangan seni rupa lahir aliran-aliran seni yang saling meneruskan atau menentang aliran-aliran sebelumnya.
          1.     Aliran Neo-Klasik

   Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata sosial, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
     Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius, bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis disebelah kanan. Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota mesyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.
Ciri-ciri lukisan Neo-Klasik :
a.       Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.      Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.       Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.      Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.       Berisi cerita lingkungan istana.
f.       Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah Jean Auguast Dominique Ingres (1780-1867)
         2.     Aliran Romantik
 

    Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan emosi. Lukisan-lukisan Romantik cenderung menampilkan hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo-Klasik), eksotik, kerinduan pada masa lalu, digunakan untuk perasaan dari penontonnya, juga kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan.
Ciri-ciri aliran Romantik yaitu sebagai berikut :
a.       Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.      Penuh gerak dan dinamis.
c.       Warna bersifat kontras dan meriah.
d.      Pengaturan komposisi dinamis.
e.       Mengandung kekhawatiran dan menyentuh perasaan.
f.       Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Tokoh-tokoh aliran Romantik yaitu Eugene Delacroix, Theodore Gericault, Jean Baptiste, Jean Francois Millet. Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme barasal dari bahasa Perancis yaitu “Roman” yang berarti “cerita”, sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.
     3.     Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan :
“TUNJUKKANLAH AKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll.
Tokoh aliran Realisme diantaranya yaitu : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.

      4.     Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya.
Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalismenya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh Realisme.
Realismenya Courbert bersifat sosialistik cukup tinggi , sedangkan Realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788).
Tokoh aliran Naturalisme adalah John Constable, William Hogart, Frans Hall.

         5.     Aliran Impresionisme
    Apabila ada orang mendengarkan istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, Yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh Impresionisme, tetapi aliran Impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh Impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919). Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan Impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan Impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu. Adapun tokoh aliran Impresionisme adalah yaitu Eduard Manet, Claude Monet, Auguste Renoir, Edward Degas, dan Mary Cassat.

            6.      Aliran Ekspresionisme


     Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran Ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran Ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah  Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualisasi yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin. Pelopornya adalah Vincen Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W. Kandinsky, dan Edvard Munch.

           7.     Aliran Fauvisme

 
Nama Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Aliran Fauvisme sangat mengagungkan kebebasa berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwarna orange/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan Fauvisme betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya. Pelukis Fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh Fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata : “Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya”.
Tokoh-tokohnya antara lain : Henry Matisse, Andre Derain, Mourice de Vlaminc.

           8.     Aliran Kubisme


Aliran Kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakan bahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder, bola, balik, dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi inspirasi kemunculan karya-karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.
Lukisan Kubisme mengedepankan bentuk-bentuk geometris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi disamping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yang menganut Kubisme seperti Juan Gris.

         9.     Aliran Abstraksionisme

      
   Aliran Abstraksionisme adalah aliran yang berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis Figuratif sesuai obyek. Aliran Abstraksionis dibedakan menjadi dua yaitu Abstrak Kubistis, yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga. Tokoh aliran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich (1913). Sedangkan Abstrak Nonfiguratif yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ungkapan perasaan, dimana garis mewakili garis, warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily Kadinsky dan Naum Goba.

        10.      Aliran Futurisme


Aliran Futurisme muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak. Karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti pesta arak-arakan, perang dan lain-lain. Tokoh aliran ini antara lain : Carlo Carra, Buido Severini, Umbirto Boccioni, dan F.T Marineti.

        11.       Aliran Dadaisme

Aliran Dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mempunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yang telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha melenyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yang tak kunjung berhenti. Perang yang tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehingga pandangan Dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadaisme adalah Paul Klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco, dll.

        12.        Aliran Surealisme

Aliran Surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidaksadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi. Tokoh Surealisme yaitu Salvador Dali, Maxt Ernest, dan Jona Mirod.

        13.         Aliran Psychedelic

Kata Psychedelic berasal dari bahasa Yunani yaitu “Psycho” artinya pikiran, jiwa, mental, dan “delic” yang artinya memanifestasikan, mewujudkan/merealisasikan. Secara singkat, Psychedelic bisa disebut “manifestasi jiwa” atau merealisasikan “vision of mind.”
Istilah Psychedelic sendiri berarti suatu keadaan kejiwaan dimana orang mengalami halusinasi dan hilang kesadaran akibat pengaruh dari luar, semisal obat-obatan.Pada era '60an, para seniman menggunakan bantuan obat-obatan agar mencapai keadaan psychedelic, sehingga karya seni yang tercipta dinamakan Seni Psychedelic.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar