Kampus Ku Untuk Indonesia Jaya

Kampus Ku Untuk Indonesia Jaya

Kamis, 26 Februari 2015

ANALISIS LUKISAN PRASEJARAH

ANALISIS LUKISAN PRASEJARAH  “GREAT HALL BULLS”
GUA LASCAUX

Lukisan gua mungkin merupakan bentuk seni paling awal yang telah diciptakan oleh manusia. Beberapa lukisan yang ditemukan mengindikasikan bahwa manusia sudah melukis sejak masa Paleolitik, kurang lebih 30.000 tahun yang lalu. Lukisan gua menceritakan kisah kemajuan dan pembangunan manusia.
Beberapa lukisan awal memang agak kasar. Namun, lukisan-lukisan kemudian berevolusi menjadi lebih hidup dan realistis. Periode puncak dalam sejarah lukisan gua biasa disebut periode Magdalenian. Lukisan Magdalenian telah ditemukan di berbagai tempat di dunia, namun paling banyak ditemukan di Prancis dan Spanyol, terutama di Lascaux (Perancis).
Lukisan Lascaux adalah lukisan dinding yang terletak di gua Lascaux di Dordogne, Perancis. Lukisan di dalam gua asli Lascaux terdiri dari hampir 2.000 gambar yang bisa dikategorikan ke dalam tiga gambar besar yaitu binatang, manusia dan gambar abstrak. Sebagian besar gambar utamanya dilukis menggunakan zat warna mineral, sementara gambar yang lainnya ditorehkan langsung pada batu yang ada di gua. Bagian yang paling terkenal adalah Great Hall Bulls dimana banteng, rusa, dan binatang yang menyerupai kuda digambarkan.
 Sebagian besar lukisan Great Hall Bulls Lascaux menggambarkan ilustrasi hewan ataupun bentuk-bentuk supranatural yang ada selama periode itu. Jarang ditemukan lukisan lascaux yang menggambarkan figur manusia dan kalaupun ada, bentuknya tak lebih dari sekedar karikatur. Meskipun manusia prasejarah tampak khas dan jelimet dalam menggambarkan binatang liar, namun sketsa-sketsa yang mereka buat membuktikan bahwa mereka juga melihat kehidupan di sekeliling mereka. Memang agak sulit untuk dipahami karena detail hewan yang ditampilkan dalam lukisan gua terkadang begitu besar.
Meskipun banyak yang rusak, keberadaan lukisan prasejarah yang mampu bertahan selama puluhan ribu tahun sangat menarik untuk dianalisis. Banyak pertanyaan yang timbul, khususnya tentang alat dan bahan yang digunakan untuk melukis. Alat-alat lukis ketika itu kemungkinan berupa alat-alat kecil dan tajam, seperti batu yang diruncingkan. Sedangkan bahan pewarnanya yang didominasi warna merah, hitam dan kuning cukup sulit diungkap. Tetapi yang jelas, bahan-bahan tersebut murni diperoleh dari alam, seperti besi oksida untuk mendapatkan warna merah, oksida mangan untuk menciptakan warna hitam dan tanah liat untuk memberi warna kuning.
Apa yang tergambar pada lukisan Great Hall Bulls Lascaux di dinding gua merupakan sebuah bentuk refleksi dari kehidupan masa itu. Gua bukan hanya tempat berteduh dan beristirahat, tetapi juga menjadi sebuah tempat untuk mengekpresikan perjalanan hidup. Lukisan-lukisan tersebut merupakan perwakilan kata-kata manusia pada masa itu yang ingin disampaikan kepada masyarakatnya. Lebih dari itu, lukisan-lukisan itu diliputi suasana sakral dan religius. Melalui lukisan, seseorang dapat berkomunikasi dengan kekuatan yang lebih tinggi agar apa yang diharapkannya terkabul.
Sama seperti misteri dunia kuno lainnya, lukisan Great Hall Bulls Lascaux juga telah menghadirkan pertanyaan-pertanyaan tertentu pada manusia modern. Satu fakta menarik adalah lokasi lukisan. Dinding dan lantai gua masih bisa dimengerti, tetapi beberapa lukisan lascaux juga ditemukan pada langit-langit gua atau di lokasi yang sulit dijangkau tangan manusia. Bagaimana manusia prasejarah mencapai prestasi seperti itu? Untuk membuat lukisan-lukisan itu mereka harus memerlukan semacam perancah dan kerja sama tim. Penemuan sketsa kasar yang diyakini diciptakan oleh junior atau pembantu seniman utama memunculkan dugaan bahwa ada semacam hierarki di antara seniman. Bahkan, mungkin sudah ada semacam sekolah seni.
Fakta lain yang membuat kita tercengang adalah lukisan-lukisan berskala raksasa. Sepintas, ukuran lukisan tersebut terlihat tidak begitu signifikan. Tetapi jika ditinjau dari sudut perspektif, hal ini akan menjadi teka-teki besar. Bagaimana manusia prasejarah mendapatkan perspektif lukisan sementara mereka menciptakannya di dalam gua? Lukisan-lukisan raksasa itupun tidak layak jika disebut tanpa ada proporsi. Bagaimana manusia prasejarah mencapai hal ini?
Akhirnya, teka-teki terakhir adalah pencahayaan. Bagaimana mungkin manusia prasejarah melihat di dalam gua. Memang, api sudah ditemukan. Maka, logika kita bisa berasumsi bahwa harus menyalakan obor untuk menerangi gua saat melukis. Tetapi, tidak ada bukti yang dapat mendukung atau menolak asumsi ini.
Berdasarkan hal tersebut, Lukisan Great Hall Bulls Lascaux merupakan salah satu karya seniman jaman Paleolitikum yang paling menonjol, karena dapat menciptakan ilusi gerakan dan menangkap intisari dari suatu spesies walau agak melebih-lebihkan figur karakternya. Karakter yang digambar pada lukisan Great Hall Bull Lascaux adalah gambar binatang yang menghasilkan daging untuk dimakan. Bisa di pastikan bahwa pada zaman tersebut, pemburu sekaligus pelukis menggambar binatang yang telah di bunuh pada dinding goa.
Karakter binatang yang digambar salah satunya adalah hewan banteng mempunyai panjang 5,2 meter. Ini merupakan gambar terbesar yg ditemukan di dalam gua sehingga di sebut dengan lukisan Great Hall Bulls. Selain itu, gambar banteng seolah-olah juga tampak bergerak.

Lukisan Lascaux (Great Hall Bulls) terbuat dari tanah yang berwarna (coklat, hitam, kuning, merah) yang mana warna tersebut dihasilkan dari oker, hematit, dan mangan yang digambarkan pada permukaan dinding batu kapur yang berwarna putih. Seniman Lascaux menciptakan gambar-gambar ini dengan cara menggambar garis dasar dan mewarnainya dengan pigmen. Pada zaman ini pelukis sudah bisa membedakan warna, sehingga dominance (dominasi) pada warna lukisan terlihat jelas dan padat.
Diperkirakan lukisan Great Hall Bulls ini dilukis sekitar 15.000 SM-13.000 SM. Lukisan di atas batu kapur ini tampak bercampur dengan lukisan hewan-hewan lain di karenakan seniman gua Paleolitikum tidak pernah menghapus gambar terdahulu sebelum melukis lukisan yang baru. Hewan Banteng pada dinding ini menciptakan impresi seakan-akan mereka mendaki bukit. Menurut teori, lukisan ini dibuat sebagai simbol penangkapan hewan dan kemudian digambarkan rupanya di dinding gua.
Garis ekspresif dan warna tebal dramatis manarik lukisan itu menunjukkan binatang-binatang yang berkeliaran di mana lukisan ini dibuat ribuan tahun lalu. Namun ternyata lukisan Gret Hall Bulls itu merupakan replika seni nyata yang dihasilkan di masa prasejarah di gua.
Apabila diperhatikan, proporsi lukisan Great Hall Bulls Lascaux yang merupakan replika hewan banteng tersebut memiliki ciri-ciri linearnya tebal dan tidak terputus-putus, serta pada bagian buntut/ belakangnya dibiarkan kosong sehingga kelihatan tidak memiliki ekor. Bentuk lukisan sangat realistis dan dinamis menyerupai hewan aslinya. Namun, penggambaran bentuk kaki pada hewan di lukisan tersebut masih kaku. Segi warna nya pun demikian.

Lukisan lacsaux ini tampak secara linear tetapi dengan pewarnaan tebal tipis sehingga lebih realistis, gambar bergerak dan berkelopok dengan hewan yang lain seperti kuda dan rusa. Komposisi objek gambar sudah mempertimbangkan keseimbangan (balance).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar