Kampus Ku Untuk Indonesia Jaya

Kampus Ku Untuk Indonesia Jaya

Kamis, 26 Februari 2015

PENGANTAR JURNALISTIK

JURNALISME KUNING / YELLOW JOURNALISM

1.      SEJARAH JURNALISME KUNING
Tahun 1895, surat kabar New York World, mendapat pesaing baru yaitu surat kabar New York Journal yang di miliki oleh William Randolf Hearst. Sejak tahun 1895 hingga 1898 terjadi persaingan hebat antara surat kabar New York World milik Pulitzer dan New York Journal milik Hearst. Ke dua media ini saling menabuh genderang perang dengan menyajikan berita-barita bombastis. Sensasional, dan kontroversial dengan tujuan utama peningkatan oplah. Persaingan sengit ini kemudian di kenal dengan istilah jurnalisme kuning / yellow journalism. Istilah ini di berikan oleh kalangan pers AS karena ke dua koran tersebut sering menyajikan berita murahan untuk mencari sensasi dan menarik minat pembaca. Selain itu, keduanya juga sama-sama memuat serial komik The Yellow Kid ( Bocah Kuning ). Akibat terlalu sering mempraktikkan yellow journalism ( Jurnalisme Kuning ), Joseph Pulitser pernah di seret ke meja hijau atas tuduhan pencemaran nama baik Presiden AS, Theodore Roosevelt dan pengusaha besar J.P Morgan.
Pada tahun 1909, surat kabar New York World memberitakan adanya transaksi palsu senilai USD 40 juta dolar dalam pembelian  Terusan Panama yang melibatkan dua orang penting tersebut. Beruntung dalam persidangan, hakim membebaskannya dari segala tuduhan atas dasar kebebasan pers. Tidak hanya itu, kurang lebih seratus tahun lalu, rakyat Amerika berang dengan tenggelamnya USS Maine yang menewaskan seluruh awaknya di lepas pantai Kuba, rakyat Amerika menuduh Spanyol-Amerika. Ironisnya, setelah perang usai di ketahui USS Maine tenggelam karena kecelakaan di kapal tersebut, yang pada awal konflik di beritakan oleh media massa Amerika dengan sensasionalitas yang luar biasa karena di ledakkan Spanyol. Untuk pertama kalinya kekuatan media unjuk gigi dalam memengaruhi kebijakan pemerintah untuk berperang dengan mempraktikkan apa yang di sebut Yellow Journalism ( Jurnalisme Kuning ).
Berjarak seratus tahun dari peristiwa Spanish-Amerika War, di belahan dunia lain Indonesia dan Malaysia, dua Negara serumpun terlibat ketegangan akibat salah satunya mengabaikan prinsip bertetangga yang baik. Klaim terhadap wilayah teritorial, penggunaan ikon pariwisata Indonesia yang tidak semestinya, dan perlakuan kasar warga negara Indonesia oleh Malaysia, menyebabkan masyarakat Indonesia menjadi berang. Pada dasarnya, Yellow Journalism merupakan fenomena jurnalisme yang melanda AS di era akhir 1800-an dan awal 1900-an. Persaingan untuk meningkatkan penjualan oplah, atau dalam era sekarang. Untuk mendorong klik (dalam media dotcom) atau ranting dalam media TV, membuat media di New York pada saat itu memberitakan skandal-skandal dan mengemas pemberitaan secara sensasional. Yellow Journalism pun sempat mewarnai dunia pers Indonesia, terutama setelah Soeharto lengser dari kursi presiden. Saat ini masih ada koran-koran yang masih menyuguhkan pemberitaan sensasional semacam itu.

2.      DEFINISI JURNALISME KUNING
Yellow Journalism / Jurnalisme Kuning adalah jurnalisme pemburukan makna. Jadi, Yellow Journalism di definisikan sebagai jurnalisme yang memburukkan makna dan menekankan pada berita-berita sensasional daripada substansi isinya.
Jurnalisme kuning bertujuan karena untuk meningkatkan penjualan, ia sering di tuduh sebagai jurnalisme yang tidak profesional dan tidak beretika. Karna mementingkan bagaimana masyarakat suka pada beritanya. Padahal perkara isinya tidak dengan fakta yang terjadi.

3.      PENJELASAN TENTANG JURNALISME KUNING BESERTA CONTOHNYA.
Ciri khas Yellow Journalism / Jurnalisme Kuning adalah pemberitaannya yang bombastis, sensasional, dan pembuatan judul yang menarik perhatian publik. Tujuannya hanya satu, agar masyarakat tertarik. Setelah tertarik di harapkan masyarakat membelinya.
Orang akan tertarik untuk membaca atau membeli koran, yang di perhatikan pertama kali adalah judulnya. Apalagi judul-judul yang di buat dengan sangat bombastis. Bahkan untuk menarik perhatian pembaca, judul-judul di buat dan di tulis secara besar besaran dengan warna yang mencolok dan tak jarang di sertai dengan gambar yang sadis.
                                        
CONTOH JURNALISME KUNING :
“MAJIKAN BUNUH PEMBANTU, MAYAT DI SEMBUNYIKAN DI PIPA” (OkeZone.com)
Warga Kapas Krampung, Surabaya, Jawa Timur, di kagetkan dengan penemuan mayat seorang perempuan. Mayat perempuan tersebut di taruh di dalam pipa reklame berdiameter 43 sentimeter dan panjang sekitar 173 sentimeter. Pipa di letakkan di depan rumah milik Emil (37) yang belakangan di ketahui sebagai pelaku pembunuhan. Di perkirakan mayat sudah di taruh di pipa selama sebulan.
Informasi yang di himpun, mayat tersebut di ketahui bernama Eka Indah Wijayanti (22), pembantu rumah tangga keluarga Emil.
“Eka ini adalah pembantu yang baru saja bekerja di rumah ini, dia warga Grobogan,” kata seorang saksi mata di lokasi kejadian.
Petugas Forensik Polrestabes Surabaya harus menggunakan las untuk memotong pipa. Setelah di masukkan pipa di tutup dengan di las. Di duga korban di bunuh di luar TKP dengan cara di pukul kepalanya menggunakan balok besi.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto mengatakan dugaan sementara motif cinta segitiga. Istri Emil, bernama Yolanda cemburu karena suaminya memiliki wanita idaman lain, yang tak lain pembantunya sendiri.
“karena informasi dari warga sekitar yang di curigai ibu Emil tidak pernah pulang dan ada bau yang sangat menyengat, warga melapor ke polisi.
Jenazah korban sudah di bawa tim Laboratorium Forensik, sementara Emil langsung di bawa petugas Mapolrestabes Surabaya.

“SEORANG NENEK TEWAS TERPANGGANG” (SINDONEW.COM)
Nasib nahas di alami Napsiah (78) tahun warga kampung Baru Rt 02/10, Kembangan Utara, Jakarta Barat. Pasalnya nenek yang memiliki penyakit stroke itu tidak dapat keluar saat api menyala dari rumah tetangganya Rina.
Sutarno kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Jakarta Barat mengatakan, kebakaran yang terjadi di Rt 02/10, Kembangan Utara itu tidak hanya menghanguskan 15 rumah  semi permanen juga menelan korban jiwa. Saat ini korban jiwa tersebut di bawa ke Rumah Sakit Cipto Mongunkusumo untuk di otopsi.
“Napsiah meninggal di tempat, dengan tubuh hangus terbakar karena tidak sempat melarikan diri saat api membakar rumahnya. Padahal suami dan cucunya sudah mencoba untuk menyelamatkannya, namun karena api semakin membesar, suami Napsiah hanya mampu menyelamatkan cucunya yang masih kecil, “kata Sutarno di lokasi kejadian. Sutarno menjelaskan, peristiwa kebakaran di duga akibat kompor gas yang meledak dari rumah Rina, beruntung api tidak menyambar semua rumah semi permanen yang berada di pemukiman padat tersebut lantaran posisi dekat dengan kali.
Suami Napsiah, Ujang (80) mengatakan saat kejadian dirinya sudah tidak bisa menemui istri tercintanya tersebut, lantaran api sudah membesar di dalam rumah. Dirinya dengan cucunya Rizal yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar hanya mampu menyelamatkan nyawanya masing masing.
’Kepala saya sudah panas, saya langsung pergi dengan cucu saya sebelum mampu menolong istri yang sedang sakit dan tidak mampu berjalan itu,” ungkap kakek yang sehari hari bekerja sebagai pemulung dan hanya memiliki seorang putra satu, Dede (30) yang tinggal di Bogor, Jawa Barat.

“TRAGIS : SISWI SMK YANG DI PERKOSA LALU DI BAKAR DUA KALI” (TRIBUN JOGJA)
Pihak kepolisian masih terus melakukan upaya pencarian tersangka lain terhadap pembunuhan Priya Puspita Restanti (17). Tersangka yang saat ini yang sudah di amankan adalah YN dan BG. Ke dua nya kini mendekam di Polres Sleman, mereka di tangkap pada kamis (18/4) sore dan malam.
YN salah seorang tersangka mengaku merupakan mantan pacar korban. Ia melakukan hal tersebut karena di ajak temannya. Kapolres Sleman AKBP Heri Sutrisman mengatakan, saat ini masih terus melakukan penyidikan, agar tersangka lain dapat di ungkap. Menurutnya, masih ada sekitar empat tersangka lain yang di kejar selain dua yang di amankan. “Saat ini  pengembangan penyidikan dua tersangka yang kami tetapkan. Sedangkan ada tiga orang yang menjadi saksi, mereka masih menunggu perkembangan hasil pemeriksaan,” kata dia jum’at sore. Menurut Heri, dari pemeriksaan sementara ada enam tersangka atas kasus ini, mereka adalah YN dan BG yang sudah di tangkap. Sedangkan dalam pengejaran yakni Adr, TN, JN, dan BBG. “Kami berharap segera mungkin melakukan penangkapan terhadap tersangka yang belum terungkap. Tersangka utama adalah Adr, dia yang mengajak melakukan perkosaan dan pembunuhan. Namun dia tidak kenal korban, sebab tersangka bukan teman secara kelompok, melainkan ada keterkaitan teman satu dan lainnya yang kemudian bertemu,” kata dia.
Heri mengatakan, semula BG mengajak jalan korban kemudian bertemu BG di sebuah tempat dan di ajak ke rumah YN yang ternyata merupakan rumah kosong. Kemudian BG dan korban masuk ke dalam dan minum-minuman keras sejenis arak. Setelah itu, YN menghubungi Adr, TN, JN, dan BBG. Kemudian mereka minum-minuman keras sejenis arak yang di taruh dalam bekas botol minuman mineral dan memaksa korban minum-minuman keras hingga pingsan, kemudian korban di perkosa secara bergantian oleh enam orang tersebut dan lantas di lakukan pembunuhan. Hasil sementara di ketahui pembunuhan di lakukan dengan tangan dan balok kayu. Semula setelah kejadian, pada hari pertama mayat korban masih berada kamar. Namun kemudian, pada kejadian hari ke dua mayat korban di bawa ke TKP yakni di dekat sungai di Dusun Kringinan Trukan, Selomartani, Kalasan, mayat di bawa dengan menggunakan sepeda motor. Kemudian pada Minggu, ada salah satu tersangka yakni Adr masih mencium bau mayat. Sehingga lantas di lakukan pembakaran untuk ke dua kalinya. Selain itu, para tersangka juga melakukan pengambilan barang milik korban berupa kalung dengan cincin dan di bagi-bagi antara mereka. Kira-kira perhiasan tersebut setelah di jual harganya Rp 1,5 juta, kemudian hasil nya di bagi-bagi bersama. Penemuan mayat pelajar SMK YPPK Maguwoharjo, Sleman ini bermula saat warga setempat, Suwandi (37) pergi ke sawah, saat itu ia mencium bau tak sedap di pinggir sungai yang banyak semaknya. Saat itu ia melihat sesosok mayat dan langsung melaporkannya ke pihak kepolisian. Lokasi penemuan korban dengan jalan desa tersebut hanya berjarak sekitar dua meter. Lokasinya juga berdekatan dengan area persawahan.

4.      KOMENTAR DAN ANALISA TENTANG JURNALISME KUNING
Jurnalisme Kuning ( Yellow Journalism ) memang menarik perhatian untuk di baca. Tapi pada dasar nya berita yang berisikan informasi yang menjadi kebutuhan seseorang, dalam hal ini media massa atau kegiatan Jurnalistik khususnya Yellow Journalism tidak serta merta dapat di salahkan ketika nantinya akan berdampak negatif dan di sisi lain peran dari pengolah informasi juga tidak di pungkiri keberadaannya. Sebagai pengolah informasi harus mampu pula bertanggung jawab akan apa yang terjadi ketika informasi itu sampai pada penerima informasi. Kita juga harus dapat mengolah informasi yang ada menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat.

5.      DAFTAR PUSTAKA
Stanley J.Baran, Introduction do Mass Communication, Media Literacy and Culture, McGraw. Hill, New York, 2004, helm. 109
M.E.Mc Combs dan D.L. Shaw dalam Public Opinion Quarterly terbitan tahun 1972 yang berjudul The Agenda Setting Function of Mass Media

The People’s Choice tahun 1944 yang di tulis oleh Paul Lazarfeld, Bernard Berelson, dan H.Gaudet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar