Kampus Ku Untuk Indonesia Jaya

Kampus Ku Untuk Indonesia Jaya

Minggu, 02 Maret 2014

ALIRAN SENI 8

ART DECO

1    .       SEJARAH ART DECO
Perang Dunia I yang berlangsung di Eropa pada tahun 1914-1918 menyebabkan kerugian jiwa dan materi yang besar. Setelah perang berakhir, masyarakat sibuk menata kembali lingkungannya, membangun kembali tempat tinggalnya dan mereka memerlukan berbagai macam peralatan rumah tangga, perhiasan, pakaian, keramik dan lain-lain. Hal ini memberikan kesempatan kepada para seniman untuk bereksperimen dan memberikan semangat kepada mereka untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru. Barang-barang yang diperlukan masyarakat adalah yang modern dan fungsional. Art Nouveau yang populer pada tahun 1894-1914 tidak lagi bisa bertahan karena hasil karyanya kurang fungsional, penuh dekorasi dan harganya sangat mahal.
Ungkapan Art Deco diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966 dalam katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts Décoratifs di Paris yang pada saat itu sedang mengadakan pameran dengan tema „Les Années 25“ yang bertujuan untuk meninjau kembali pameran internasional "Exposition Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes“ yang diselenggarakan pada tahun 1925 di Paris. Sejak saat itu nama Art Deco menjadi dikenal dan semakin popular dengan munculnya beberapa artikel dalam media cetak.

2    .       PENGERTIAN ART DECO
Art Deco adalah sebuah gerakan desain yang populer dari 1920 hingga 1939, yang mempengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, otomotif maupun seni visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis, dan film.
Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun banyak gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art Deco murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional, dan ultra modern.
Sejarawan Bevis Hilliar  mendefinisikan  Art Deco sebagai seni "gaya modern yang tegas yang lebih kepada simetris dari pada asimetris, dan ke bujursangkar dari pada ke lengkung, yang merespon tuntutan dari mesin dan bahan baru produksi massa “.

3    .       KARAKTERISTIK ART DECO
Art Deco lekat dengan penggunaan bahan-bahan seperti aluminum, stainless steel, pernis, inlaid wood (kayu hias), kulit hiu (shagreen), dan kulit zebra. Penggunaan berani dari bentuk bertingkat, sapuan kurva (Tidak berliku-liku seperti dalam Art Nouveau), pola-pola chevron , dan motif pancaran matahari adalah tipikal motif dari Art Deco.
Istilah Art Deco berkembang sepanjang penampilannya pada tahun 1925 tetapi tidak menerima pemakaian lebih luas sampai tahun 1960. gaya art deco diangap sebagai gaya yang berwawasan luas tentang pandangan dekorasi modern yang dipengaruhi oleh berbagai macam sumber, contohnya :
       Awal pekerjaan arsitek Wiener Werkstätte; disain industri fungsional, dengan akar pada akhir abad ke sembilan belas.
       Seni “primitif” Afrika, Mesir, atau Aztec Mexico, sebagian didesain dengan gaya berbentuk kubus
       Awal pekerjaan dan pikiran dari Weimar Bauhaus menyangkut tahap penunjukkan dirinya di dalamnya.
       Pahatan dan keramik gaya Yunani jaman kuno perancangan semakin sedikit mendekati " periode kuno
       Bentuk fractionated, kristal dari dekoratif kubis dan futuristi
       Fauve, warna palet
       Bentuk yang menjengkelkan dari gaya radikal Neoklasiklasik memacu terbentuknya gaya art deco: Boullée, Schinkel
       Art deco sering dihubungkan dengan Musik jazz, Umur Musik jazz gaya jazzy
       Motif binatang dan bentuk daun-daunan tropis; ziggurats; kristal; " sunbursts"; motif air mancur yang disesuaikan mode
       Gaya art deco juga mempengaruhi penampilan wanita, yaitu gaya atletik luwes " modern" wanita; rambut yang dipotong pendek menandakan gadis modern tahun l920-an
       Tahun teknologi mesin dimana ditemukan radio dan pemancar

4    .       SENIMAN ART DECO
Desainer Art Deco terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah desainer yang mengkonsentrasikan diri pada desain yang individual dan dikerjakan dengan kemampuan pekerjaan tangan yang tinggi. Rancangan-rancangan tersebut hanya dapat dibeli oleh kalangan atas. Kelompok lainnya adalah kelompok desainer yang mengutamakan desain berbentuk geometri dengan berdasarkan pada pertimbangan fungsional.
Adapun seniman art deco yaitu Susie Cooper, Clement Rousseau, Jean Jacques-Emile Ruhlmann

5     .       KARYA LUKIS ART DECO
·         Tamara De Lempicka
Gaya artistik yang khas dan beraninya dikembangkan dengan cepat (dipengaruhi oleh apa Lhote kadang-kadang disebut sebagai "kubisme lunak"dan oleh Maurice Denis '"kubisme sintetik") dan melambangkan sisi sensual namun keren dari Art Deco gerakan. 
Baginya, Picasso "diwujudkan kebaruan kehancuran". Dia berpikir bahwa banyak dari Impresionis menarik karena mempekerjakan warna buruk dan "kotor". Teknik De Lempicka bersifat baru, bersih, tepat, dan elegan.
·         Karya Lukis Desain Bangunan
Kita dapat melihat maha karya Art Deco yang hingga kini masih berdiri kokoh di kota New York, Amerika Serikat. Tepatnya di timur dari pulau Manhattan pada persimpangan 42nd Street dan Lexington Avenue yaitu  Gedung Pencakar Langit Crysler (Gambar Kanan) yang dibangun pada tahun 1928 hingga 1930 dengan tinggi 319 meter dan ditambahkan pada puncaknya menjadi 365.8 M untuk Bank of America. Dirancang oleh William Van Allen. Memiliki 1046 Lantai, hingga kini masih berfungsi sebagai perkantoran.
Ciri khas Art Deco yang berbentuk pola cevron atau zigzag dan motif pancaran matahari yang. Pengunaan material Stainess Stell pada bagian luar gedung yang mereprestasikan AS adalah Negara  tangguh, anggun dan makmur diera peperangan.
·         Karya Art Deco Pada Design Interior
Ruang tamu, Kamar tidur, Ruang serbaguna, Ruang makan, Dapur, Kamar mandi
·         Pengaruh Pada Otomotif
Sebuah gaya yang berhubungan dengan Art Deco adalah Streamline Moderne (atau Streamline) yang muncul selama pertengahan 1930-an. Streamline dipengaruhi oleh prinsip-prinsip aerodinamis modern yang dikembangkan untuk penerbangan dan balistik untuk mengurangi gesekan udara pada kecepatan tinggi. Desainer menerapkan prinsip-prinsip ini untuk mobil, kereta api, kapal, dan bahkan benda tidak dimaksudkan untuk bergerak seperti lemari es, pompa bensin, dan bangunan.
Salah satu kendaraan produksi pertama dalam gaya ini adalah Chrysler Airflow 1933.Kendaraan ini tidak berhasil secara komersial tetapi keindahan dan fungsionalitas dari desain tetap dikagumi orang.
Fast Streamline dipengaruhi desain otomotif dan berevolusi dari persegi panjang "kereta horseless" ke kendaraan ramping dengan garis aerodinamis, simetri, dan bentu-V. Desain ini populer setelah Perang Dunia II.
·         Pengaruh Pada Fesyen
Pengaruh Art Deco Terhadap dunia fesyen di Amerika dan Eropa sangatlah kuat di era 1920’an namun istilah “Art deco” sendiri tidak dikenal.
Beberapa brand ternama mengusung konsep “Art Deco” pada motif pakaian, perhiasan, sepatu, bandana, warna cat kuku, sepatu, dan lain sebaginya. Dari era “Art Deco” sendiri hinga kini dianggap sebagai gaya vintage namun dunia fesyen mode dewasa ini mengangkat kembali trend mode zaman dahulu khususnya “Art Deco”.
·         Art Deco Amerika Serikat
Amerika Serika adalah Negara yang sangat terpengaruh dengan Art Deco. Dapat kita lihat melalui gaya arsitektur gedung pencakar langit di Kota New York diantaranya Empire State Building, Chrysler Building, dan masih banyak lagi yang lainnya. Pola tatanan hidup di Amerika saat itu membuat stratifikasi sosial melalui design pakaian, rumah, dan kendaraan. Design Art Deco yang tegas dan kaku namun memiliki keindahan tersendiri menunjukan pride atau kebanggan individu atau kelompok khususnya Negara Amerika yang saat itu ibu kotanya masih di New York dan menujukan kekuatan dan kemapanan Amerika Serikat melalui design seni bangunan.

6    .       ART DECO DI INDONESIA
Di Indonesia tentunya banyak bangunan berlanggam Art Deco yang masih harus dicari dan diteliti. Arsitektur ini merupakan salah satu kekayaan Arsitektur Indonesia adalah Stasiun Jakarta Kota. Tanggal 8 Oktober 2012 mendatang usia Stasiun Jakarta Kota, yang sering disebut sebagai stasiun Beos, akan genap berusia 83 tahun. Kata “Beos” diperkirakan berasal dari nama Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschapij ( Maskapai Angkutan Kereta Api Batavia Timur). Versi lain, Beos berasal dari kata Batavia En Omstreken, yang artinya Batavia dan Sekitarnya Stasiun ini diresmikan pada tahun 1928 oleh Gubernur Jendral JHR. A.C.D. de Graeff. Dirancang sebagai sebuah arsitektur bergaya Art Deco, oleh seorang arsitek Belanda kelahiran Tulungagung, FJL Ghijsels pada tahun 1928 dengan sebutan Stasiun Batavia Selatan (Batavia Zuid). Stasiun ini dianggap sebagai salah satu monumen terpenting dalam wacana arsitektur bergaya Indis (Indische Bouwen) – gaya yang memadukan unsur arsitektur modern barat dengan nilai nilai lokal.

Tropical Art Deco
Seluruh karya arsitek Belanda di Jakarta dan Bandung  menjadi Penanda Jaman. Yang paling menonjol dalam konsep mereka adalah pemikiran hadirnya bangunan-bangunan tersebut di Bandung, yang beriklim tropis; respons terhadap iklim tersebut sangat terlihat dalam orientasi bangunan dan bentuknya yang disebut tropische art deco.
Popularitas Art Deco merupakan spirit dan semangat yang menjiwai karya-karya arsitektur pada masa kini. Dapat diramalkan Arsitektur langgam Art-Deco ini menjadi daya tarik yang makin populer. Art Deco Look akan menjadi gerakan “lama” yang baru dan menjadi pendorong bagi investor untuk menghasilkan karya-karya yang dapat dinikmati oleh masyarakat Kota Bandung dan masyarakat yang lebih luas.

Museum Bank Mandiri Kota
Gedung Museum Bank Mandiri (ex-Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM)) dirancang oleh 3 orang arsitek belanda yaitu J.J.J de Bruyn, A.P. Smits dan C. van de Linde. Gedung ini mulai dibangun tahun 1929 dan pada tanggal 14 Januari 1933 dibuka secara resmi Oleh C.J Karel Van Aalst, Presiden NHM ke-10. Gedung ex-NHM ini tampak kokoh dan megah dengan arsitektur Niew Zakelijk atau Art Deco Klasik.

Museum Keramik Dan Seni Rupa
Terletak di Jalan Pos Kota No 2, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Museum yang tepatnya berada di seberang Museum Sejarah Jakarta. Disana kami menemukan perabot makan dan tangga bergaya Art Deco Klasik.
Dari banyak warisan gedung-gedung bergaya Art Deco peninggalan bersejarah peralihan dari era kolonial hingga kemerdekaan di berbagai kota di Indonesia yang merupakan saksi bisu transisi sejarah dan kehidupan sosial, sehingga publik Indonesia sudah tidak terlalu asing dengan Art Deco.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar